Sejarah Penemuan Virus Covid-19
Masa Inkubasi Virus Covid-19
Masa inkubasi virus ini dapat bervariasi antar satu pasien dengan pasien lainnya, yaitu antara 2-14 hari setelah terpapar virus yang berdasarkan periode inkubasi telah ditunjukkan sebelumnya pada virus MERS. Masa inkubasi yang 24 hari ini telah diamati dalam penelitian yang terbaru. WHO mengatakan dengan sebenarnya periode inkubasi yang panjang dapat menginformasikan atau mencerminkan paparan ganda Coronavirus. Menurut laporan yang terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi Covid-19 dapat menular sebelum menunjukkan gejala yang signifikan.
Penularan Virus Covid-19
Penularan dari orang ke orang diperkirakan terjadi melalui droplet ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, mirip dengan bagaimana influenza dan patogen pernapasan lainnya yang dapat terhirup ke dalam paru-paru. Penularan Covid-19 bisa juga terjadi dengan cara menyentuh permukaan atau objek yang memiliki virus di atasnya dan selanjutnya orang tersebut menyentuh bagian mulut, hidung, atau mungkin mata mereka sendiri. Untuk saat ini masih belum ada vaksin atau pengobatan yang secara khusus spesifik untuk virus Covid-19 hingga saat ini. Akan tetpi, gejala yang disebabkan oleh virus ini masih dapat diobati. Oleh sebab itu pengobatan harus didasarkan pada kondisi secara klinis pasien dan perawatan suportif dapat sangat efisien dan efektif. Antibiotik tidak dapat bekerja melawan virus. Antibiotik hanya digunakan untuk melawan bakteri. Antibiotik tidak boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan infeksi virus. Namun, antibiotik akan diberikan dikarenakan infeksi sekunder bakteri yang mungkin terjadi saat pasien tersebut dirawat di rumah sakit. Orang yang terinfeksi COVID-19 dan influenza akan merasa mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang hampir sama, seperti diawali demam, batuk dan pilek. Walaupun gejalanya mirip atau sama, tapi penyebab virusnya berbeda-beda, sehingga kita sangat sulit mengidentifikasi masing-masing penyakit tersebut. Pemeriksaan medis secara akurat disertai rujukan pemeriksaan laboratorium memang sangat diperlukan untuk mengonfirmasi apakah benar seseorang terinfeksi COVID-19 (Corona Virus). Bagi setiap orang yang merasa menderita demam, batuk, dan sulit bernapas sangat direkomendasikan untuk secepatnya segera mencari pengobatan, dan memberitahukan petugas kesehatan jika mereka telah melakukan perjalanan atau bepergian dari wilayah terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala, atau bisa juga kalau jika mereka telah melakukan kontak erat dengan seseorang yang sedang menderita gejala infeksi saluran pernafasan.
Cara penularan utama dari penyakit ini adalah melalui tetesan kecil (droplet) yang dikeluarkan pada saat seseorang batuk atau bersin. Saat ini WHO menilai bahwa risiko terjadinya penularan dari seseorang yang tidak bergejala COVID19 sama sekali sangat amat kecil sekali kemungkinannya. Namun, banyak juga orang yang teridentifikasi COVID-19 hanya mengalami gejala ringan awal seperti batuk ringan, atau tidak mengeluh sakit sama sekali, yang mungkin terjadi pada tahap awal penyakit. Hingga saat ini, para ahli masih terus secara rutin dan kontinyu melakukan penyelidikan untuk menentukan periode penularan atau masa inkubasi COVID-19. Tetap pantau terus sumber informasi yang akurat dan resmi mengenai perkembangan penyakit ini.
Pencegahan Penularan Virus Covid-19
Informasi tentang penyakit Covid-19 di berbagai media saat ini diakui atau tidak, terkadang dapat menimbulkan kecemasan yang dalam di benak masyarakat. Mengetahui fakta bahwa sesungguhnya penyakit ini belum memiliki obat, penyebaran dapat terjadi dengan begitu cepat, dan tidak semua penderita menunjukkan gejala sakit. Apalagi bila mengetahui angka kasus baru dan meninggal yang dikarenakan oleh virus corona ini semakin hari semakin meningkat. Namun, di balik itu semua dengan sadar masyarakat dunia yang bersama-sama berjuang menghadapi pandemik ini harus selalu menaruh harapan dan optimisme. Persebaran Covid-19 inipun harus terus dicegah dengan melakukan beberapa hal aturan yang sudah ditentukan oleh Pemerintah.
Pemerintah dalam hal ini telah mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan masyarakat usia di bawah 45 tahun untuk dapat kembali menjalankan aktivitasnya. Hal tersebut merupakan salah satunya untuk menjaga stabilitas ekonomi masyarakat. Sebelumnya, semua orang tanpa memandang kelas usia, diharapkan untuk tetap tinggal di dalam rumah demi memotong rantai persebaran virus Covid-19. Oleh karena itu, kini sebagian masyarakat yang dirasa lebih aman terhadap risiko terinfeksi virus ini, diperbolehkan untuk kembali bekerja dan melakukan segala aktivitasnya sekaligus dalam rangka menyambut new normal. New normal ini adalah perubahan perilaku untuk tetap dapat menjalankan aktivitas normal akan tetapi ditambah menerapkan protokol kesehatan guna melakukan pencegahan terjadinya penularan Covid-19. Berikut ini rinciannya, berdasarkan data informasi yang dipunyai oleh Kementerian Kesehatan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (Corona Virus) :
1. Jaga Kebersihan Tangan
Bersihkan secara berkala tangan dengan cairan pencuci tangan atau hand sanitizer, jika permukaan tangan tidak terlalu kotor. Akan tetapi, jika tangan terlihat kotor maka bersihkan segera menggunakan sabun dan air yang mengalir. Cara mencucinya pun harus tepat sesuai dengan standar yang ada, yaitu meliputi bagian dalam, punggung, sela-sela dan ujung-ujung jari.
2. Jangan Menyentuh Wajah
Dalam kondisi tangan yang belum benar-benar bersih, sedapat mungkin hindari menyentuh area permukaan wajah, khususnya mata, hidung, dan mulut. Mengapa seperti itu ? Tangan kita bisa jadi terdapat virus yang diperoleh dari aktivitas yang kita sedang atau telah kita lakukan, bila tangan kotor ini digunakan untuk menyentuh wajah, terlebih lagi khususnya di bagian yang sudah disebutkan sebelumnya tadi, maka virus Covid-19 ini dapat dengan mudah masuk ke dalam tubuh.
3. Terapkan Etika Batuk dan Bersin
Ketika kita batuk atau bersin, tubuh secara otomatis akan mengeluarkan virus dari dalam tubuh. Bila virus itu mengenai dan terpapar ke orang lain, maka secara tidak langsung orang lain tersebut bisa terinfeksi virus yang berasal dari tubuh kita tadi. Terlepas apakah kita mempunyai virus corona atau tidak, etika batuk dan bersin harus tetap selalu diterapkan. Caranya, agar tutup mulut dan hidung memakai lengan atas bagian dalam. Bagian ini dinilai sudah cukup aman menutup mulut dan hidung dengan optimal, selain itu juga bagian lengan atas dalam ini tidak rutin digunakan untuk beraktivitas menyentuh wajah. Sehingga benar-benar relatif aman. Selain dengan lengan, dapat juga menutup mulut dan hidung menggunakan kain tisu, dan bila sudah dipakai harus langsung dibuang ke tempat sampah.
4. Pakai Masker
Bagi Anda yang mempunyai gejala gangguan pernapasan, pakailah masker medis ke mana pun saat Anda sedang keluar rumah atau berinteraksi sesama orang lain. Setelah dipakai (masker medis hanya dapat digunakan 1 kali dan harus segera diganti), jangan lupa untuk buang masker di tempat sampah yang tertutup dan segeralah cuci tangan setelah itu. Akan tetapi, bagi Anda yang tidak mempunyai gejala apapun juga, cukup gunakan masker non-medis saja, sebab masker medis jumlahnya lebih terbatas dan lebih diprioritaskan untuk mereka yang membutuhkan.
5. Jaga Jarak
Untuk menghindari terjadinya penyebaran virus dari orang satu ke orang lain, kita harus selalu senantiasa menjaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter. Terlebih, bila orang tersebut menunjukkan gejala gangguan pernapasan. Jaga jarak juga dikenal dengan istilah physical distancing. Kita dilarang sangat untuk mendatangi kerumunan, meminimalisir kontak fisik dengan orang lain dan tidak mengadakan acara yang mengundang banyak orang.
6. Isolasi Mandiri
Bagi Anda yang merasa tidak sehat, seperti mengalami demam, batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak napas, diminta untuk secepatnya dengan sadar dan sukarela melakukan isolasi mandiri di dalam rumah. Tetap berada di dalam rumah dan tidak mendatangi tempat kerja, sekolah, atau tempat umum lainnya karena memiliki risiko infeksi Covid-19 dan menularkannya kepada orang lain.
7. Jaga Kesehatan
Selama berada di dalam rumah atau berkegiatan di luar rumah, pastikan selalu kesehatan fisik tetap terjaga dengan berjemur sinar matahari pagi selama beberapa menit, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan melakukan olahraga ringan. Istirahat yang cukup juga sangat dibutuhkan dalam upaya menjaga kesehatan selama masa pandemi ini.