Protokol Kesehatan

By | 5 Februari 2022

Protokol Kesehatan

Patuhi Protokol Kesehatan – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sampai sekarang ini masih diberlakukan hampir di beberapa wilayah Indonesia untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus positif COVID-19 terlebih varian barunya.  Ini jangan dianggap bukan hal yang mudah, sebab selain regulasi yang dikeluarkan oleh pemerintah, tentunya kerja sama dari segenap lapisan masyarakat untuk tetap patuh dan taat protokol kesehatan sangat diperolukan.  Di Negara Kita Indonesia, Pemerintah membuat pedoman dan protokol kesehatan, yang lebih sering disebut dengan gerakan 5M guna untuk membantu pencegahan penyebaran dan penularan virus Corona.

Sudah tahu apa sajakah protokol kesehatan 5M itu? Berikut penjelasannya.

  1. Mencuci Tangan

Dilansir sumber dari Centre of Disease Control and Prevention (CDC), penting bagi kita untuk rutin mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik sehari, terutama pada saat:

– Sebelum memasak atau makan;

– Setelah menggunakan kamar mandi;

– Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.

Untuk dapat membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakanlah sabun dan air atau pembersih tangan dengan kandungan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.

Di masa saat pandemi ini, sangat disarankan untuk tetap mencuci tangan di luar dari saran. Anda sangat disarankan untuk rutin mencuci tangan setelah bepergian keluar, menerima barang dari luar, atau setelah berjabatan tangan dengan orang lain.

 

  1. Memakai Masker

Pada saat awal pandemi virus corona tahun 2020, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwasannya penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, saja bukan orang sehat. Namun, di kemudian hari berkembangnya virus corona tersebut membuat WHO akhirnya harus mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu memakai masker saat beraktivitas di luar rumah.

Baca Juga : Kasus Kesembuhan Covid-1 di Indonesia

Penggunaan masker ini tidak hanya diwajibkan di Indonesia, tapi di seluruh negara dengan kasus positif Corona yang terbilang tinggi. Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedomannya terkait penggunaan masker.  CDC mengimbau masyarakat harus tetap memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah sangat perlu dilakukan ketika:

a. Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.

b.Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena aktivitas di luar rumah.

c. Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.

d. Ruangan sempit.

e. Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.

  1. Menjaga Jarak

Protokol Kesehatan lainnya yang perlu harus dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”

Dijelaskan juga bahwa, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena secara langsung droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan. Jika tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka bisa dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.

Rekayasa administrasi dapat berupa dibatasinya jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain bisa berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.

  1. Menghindari Kerumunan

Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat selalu, semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun juga semakin tinggi.

Oleh karena itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset, lansia dan pengidap penyakit kronis mempunyai risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.

  1. Mengurangi Mobilitas

Virus penyebab corona dapat berada di mana saja.  Jadi, semakin banyak Anda menghabiskan waktu di luar rumah, maka akan semakin tinggi pula terpapar virus tersebut. Oleh sebab itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.

Menurut Kemenkes, meskipun sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Faktanya di lapangan, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.

Yuk, terapkan selalu protokol kesehatan 5M untuk mencegah penularan dan penyebaran virus corona di Indonesia.  Selain itu, jangan lupa pula untuk selalu menjaga sistem kekebalan tubuh agar terhindar dari infeksi, salah satunya dengan tetap rutin mengonsumsi air putih.  Kandungan zink dan selenium pada air putih dapat berperan penting dalam pembentukan inti sel (DNA) dan protein, serta turut bekerja di sekitar 300 enzim di dalam tubuh manusia. Bersama selenium, zink menjaga kesehatan saraf otak, dan juga bisa memperbaiki sistem imunitas tubuh.

Mengonsumsi air putih rutin delapan gelas sehari (setara dengan 2 liter) dapat menjauhkan kita dari risiko dehidrasi dan penyakit-penyakit berat lainnya. Perlu diingat juga, minum air putih yang cukup bukan hanya dilakukan saat kita sedang mengerjakan aktivitas berat dan berkeringat saja. Saat Anda tidur, tubuh kita sama sekali tidak mendapatkan asupan cairan sama sekali selama kurang lebih enam jam. Maka dari itu, sangat penting untuk kita kerjakan meminum satu atau dua gelas air putih setiap sebelum tidur dan sesudah bangun tidur agar tubuh tetap fit.

Untuk bisa merasakan manfaat dari air putih tersebut pastikan Anda memilih air bersih dan sehat. Air mineral berkualitas tersedia untuk tetap melindungi tubuh kita agar senantiasa sehat.  Sumber air yang terlindungi secara otomatis akan melindungi kesehatan tubuh kita, sehingga dengan asupan mineral berkualitas untuk kesehatan tubuh dapat dengan mudah kita dapatkan melalui Air Mineral yang ada.