Semua wanita akan lebih merasa sempurna jika sudah memiliki buah hati. Dan seperti layaknya semua orangtua sudah tentu akan selalu mengutamakan buah hatinya melebihi apapun, tidak terkecuali juga dari segi asupan gizi dan nutrisinya. Terlebih jika si buah hati sudah beranjak usianya 6 bulan berjalan. Nah pada usia ini terkadang seorang Bunda merasa bingung dengan istilah MPASI yang baru dikenalnya, MPASI itu apa ? Apa perbedaannya dengan ASI ? MPASI merupakan Makanan Pendamping ASI (Air Susu Ibu) yang mulai diberikan saat anak berusia 6 bulan. Buah hati di bawah satu tahun tidak hanya minum Air Susu Ibu (ASI) saja, lho. Mereka memang musti harus diberikan ASI full hingga usia 6 bulan, kemudian dilanjutkan dengan pemberian makanan padat selain ASI yang disebut MPASI.
Semenjak usia 6 bulan ke atas, ASI akan tetap diberikan, jika di prosentase sebanyak 60 hingga 70% , sedangkan sisa 30 hingga 40% nya diberikan berupa Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Kenapa MPASI ini menjadi suatu keharusan diberikan di saat usia minimal 6 bulan ? Bila MPASI diberikan terlalu dini sebelum usia 6 bulan, ada beberapa risiko yang mungkin tidak diinginkan bisa terjadi. Diantaranya ialah saluran cerna yang belum begitu sempurna akan dibebani dengan pekerjaan yang ekstra keras untuk mengolah makanan padat yang dimakannya sehingga dapat menimbulkan gangguan pencernaan pada si buah hati. Begitu juga Sebaliknya, jika si kecil diberikan MPASI terlalu lambat dapat menyebabkan kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi. Ini berisiko mengganggu tumbuh kembangnya termasuk kecerdasannya. Pemberian yang telat juga bisa saja membuat bayi menolak MPASI karena tidak terbiasa dengan makanan padat. Dan juga pada usia ini, buah hati lebih berisiko mengalami alergi, terutama disebabkan makanan padat seperti misalnya ikan, telur, ikan, susu sapi, kacang, keju, ataupun makanan yang di dalamnya mengandung gluten contohnya roti.
Demikian pula sebaliknya bila masa pengenalan MPASI ini terlewati, dikhawatirkan si buah hati Bunda akan kesulitan menelan makanan dan pada akhirnya menolak diberi makanan padat.
Namun perlu penekanan juga bahwa makanan padat yang diberikan pun tidak boleh sembarangan, hal ini disebabkan saluran pencernaan mereka masih sangat rapuh dan sangat rentan terhadap penyakit. Harus dipastikan makanan si buah hati harus dipastikan kebersihan dan nutrisinya, serta disarankan untuk menghindari pemberian makanan padat ataupun minuman selain ASI sebelum bayi berusia enam bulan.
Disamping usia si buah hati telah 6 bulan, ada beberapa ciri-ciri umum sebagai pertanda bahwa buah hati telah siap untuk menerima MPASI, diantaranya yaitu : Bisa duduk sendiri tanpa bantuan orang lain, dengan kepala telah tersangga tubuhnya dengan baik, sudah bisa menelan makanan dan bila sebaliknya, si buah hati akan secara otomatis mengeluarkannya kembali makanan yang Bunda berikan, mulai juga tertarik pada makanan yang sedang Bunda konsumsi. So, pertimbangkan dengan matang jangan terlalu tergesa-gesa dalam memberikan MPASI pada buah hati, ya Bun ! Ingat perkembangan buah hati Bunda terlebih dahulu.
Mengubah kebiasaan buah hati Bunda yang selama ini hanya mengonsumsi ASI tentunya sulit.
Oleh sebab itu, untuk lebih mengenalkan MPASI ini lebih dini pada buah hati hendaknya : hindari makanan dengan tambahan penyedap rasa, sesuaikan jumlah MPASI yang diberikan mulai dari sedikit dan bertambah seiring berjalannya waktu, ajak bayi makan bersama di meja makan, biarkan bayi belajar makan sendiri. Pemberian MPASI ini tidak bisa sembarangan diberikan begitu saja, disamping waktunya yang harus diperhatikan, beberapa hal yang juga menjadi pantangan yang perlu dihindari: makanan dengan kandungan serat terlalu tinggi, seperti misalnya jus buah atau buah yang dihaluskan kondisi ini bisa menimbulkan diare pada bayi, biji-bijian serta makanan keras yang berukuran kecil seperti popcorn, kacang, atau permen, hal ini sangat berisiko menyebabkan bayi tersedak saat memakannya, susu sapi dan madu karena kurang sesuai kandungan nutrisi di dalamnya pada si buah hati di bawah usia 1 tahun, makanan cepat saji dan makanan dalam kemasan pada bayi, sebab mengandung bahan pengawet atau zat tambahan lain.
Adapun sebenarnya MPASI ini bisa berupa : Bubur atau nasi yang dihaluskan, Sayur dan buah yang sudah dihaluskan, misalkan kentang, apel, pisang, avokad, atau melon, daging ayam, ikan, roti, atau telur yang sudah dihaluskan. Terlebih lagi seperti sudah dijelaskan sebelumnya, tekstur makanan juga penting sebab melatih kemampuan mengunyah pada waktu yang tepat. Hal ini merupakan awal dalam proses pengembangan kemampuan makan mandiri sang anak. Bukan hanya tekstur, kekentalan MPASI juga sangat penting mengingat bahwasannya kekentalan yang diberikan akan bertambah juga seiring berjalannya waktu. Buah dan sayur yang banyak mengandung vitamin A sangat perlu dikonsumsi setiap hari. Berikan pula makanan yang mengandung lemak sehat. Hindari makanan dalam bentuk yang dapat menyebabkan si buah hati tersedak seperti anggur utuh atau wortel mentah. Hindari memberikan minuman dengan nilai gizi yang rendah seperti misalnya teh, kopi dan minuman ringan bergula lainnya. Batasi jumlah jus yang ditawarkan untuk menghindari penolakan makanan yang lebih kaya nutrisi saat memberikan MPASI. Jadi Bun…, tetap usahakan agar si buah hati diberikan MPASI pada usia yang tepat.